SISTIM DISTRIBUSI ELEKTRIKAL
A. URAIAN SISTIM ELEKTRIKAL
Yang dimaksud dengan sistim distribusi Elektrikal adalah suatu sistim yang didesain dan dibangun untuk memasok Sumber daya listrik bagi sekelompok beban, dan hal tersebut merupakan suatu sistim Kesatuan, dimulai dari instalasi sumber / source sampai instalasi beban/load). Sesuai dengan batasan, sistim distribusi Elektrikal yang dibahas adalah instalasi listrik dalam gedung, dengan pasokan Tegangan Menengah (TM) dari sumber PLN dengan sumber cadangan dari GENSET.
B. PERALATAN UTAMA dan FUNGSI
Peralatan utama sistim distribusi Elektrikal terdiri dari :
1. Instalasi penyulang TM (20 kV)
Merupakan jaringan (kabel/busduct) penyalur tegangan menengah dari gardu distribusi PLN ke
Peralatan TM di gardu pengguna.
2. PUTM
Panel Utama Tegangan Menengah adalah panel switching tegangan menengah yang berfungsi
sebagai switcher dan pengendali daya TM di sisi pengguna. Komponen utama yang perlu
diperhatikan pada PUTM antara lain :
a. Main CB/LBSMV
b. Fuse
c. Peralatan proteksi/safety devices
3. TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
Transformator merupakan alat pengubah Tegangan (up/down) yang bekerja berdasarkan prinsip
GGL induksi dan mutual inductance. Dalam bahan ini dibahas tentang step-down transformer,
untuk menurunkan tegangan jaringan 20kV ke tegangan distribusi 220/380 V.
4. PUTR
Panel Utama Tegangan Rendah sebagai switcher tegangan rendah ke masing-masing sub-panel di
sisi beban.
5. Instalasi Penyulang Tegangan Rendah
Instalasi ini berfungsi menyalurkan daya listrik tegangan rendah dari PUTR ke sub panel atau dari
sub panel ke beban. Pemilihan jenis saluran (kabel/busduct) tergantung dari posisi penempatan dan
kapasitas penyalurannya.
6. Sub Panel Tegangan Rendah
Sub panel TR adalah panel-panel Downstream yang langsung berfungsi sebagai switcher, dan
pengaman beban. Ada sub panel yang hanya berfungsi sebagai switcher, tapi ada juga yang
dilengkapi dengan Peralatan pengaturan dan instrumentasi.
7. Beban / Load
Beban terhadap distribusi daya listrik dalam suatu bangunan gedung umumnya di kelompokkan
kedalam 2 kategori besar, yaitu :
a. Kelompok beban Elektrikal / Elektronik, yang antara lain terdiri dari :
- Penerangan dan Kotak Kontak
- Sistim Pengindera Api atau Fire Alarm
- Sistim Tata Suara atau Sound System
- Sistim MATV dan CCTV
- Sistim Otomatisasi Bangunan (BAS)
- Sistim Komunikasi Data
- Sistim Jaringan Akses GPON (Gigabit Passive Optical Network)
b. Kelompok beban Mekanikal
A. DASAR PERENCANAAN ELEKTRIKAL
1. Standard
dan Peraturan
a. Peraturan Umum Instalasi Listrik
Indonesia (PUIL) 2000
b. Peraturan - peraturan
yang dikeluarkan oleh Pemda DKI.
c. Peraturan - peraturan
yang dikeluarkan oleh PLN.
d. SNI
03-6574-2001 : Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan system
peringatan bahaya pada bangunan gedung.
e. SNI 03-6575-2001 : Tata cara perancangan
system pencahayaan buatan pada bangunan
gedung
f. Peraturan-peraturan / standar internasional yang umum
dan berlaku di Indonesia seperti : IEC, IES,
NFPA, NEC, dan lain lain.
g. SNI-T-14-1993-3 : Tata
cara perencanaan teknis konservasi energi pada bangunan.
h. Peraturan Meteri
Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006, tentang persyaratan teknis bangunan gedung
(Building Code of Indonesia).
i.
Peraturan
Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP) 1983.
j. SNI 03-7015-2004 :
Sistem Proteksi Petir Pada Bangunan Gedung.
2. Sumber
Daya Listrik
a. Sumber daya listrik utama
akan diambil / diperoleh dari
sumber PLN tegangan
menengah 20 KV, 3 phase, 50 HZ (lihat uraian
dibawah).
b. Sumber daya listrik
cadangan akan diambil/diperoleh dari diesel
generator set (genset)
dengan Sistim Tegangan 400/230 V, 3 phase, 50 Hz dimana tegangan rendah dari genset ini akan di naikkan
menjadi tegangan menengah 20kV dengan menggunakan transformator Step Up
400V/20kV untuk di suplai ke gedung (ruang panel TM) masing-masing yaitu
Podium, Tower A dan Tower B. (Lihat
uraian dibawah).
c. Sumber daya prioritas adalah dari PLN, maksudnya adalah pada saat
genset sebagai
penyuplai daya dan PLN kembali normal maka secara otomatis akan
dialihkan ke PLN
secara berurutan ke Podium, Tower A
dan Tower B .
3. Tingkat Kuat Penerangan Rata-rata (Lux Level) disesuaikan dengan standar yang umum
berlaku (sesuai dengan SNI) dan juga
sesuai dengan kaidah pada bangunan hijau.
- Korridor, Tangga,
Toilets : 100 - 200
- Ruang M&E : 200
- Parkir : 50-100
- Lampu emergency : 10
-
Lobby : 200 - 300
-
Restaurant : 200 – 300
-
Unit Hunian : 150 – 250
4. Beban dan Kebutuhan Beban Maksimum
Pada prinsipnya mengikuti
ketentuan dalam PUIL 2000 Bagian IV, pasal 4.3.1 dan menurut ketentuan
dari pabrik-pabrik pembuat.
Sebagai dasar perhitungan
kebutuhan maksimum instalasi rumah/unit hunian (demand maximum) seperti dibawah ini :
– Motor-motor pompa
* Motor terbesar :
100% beban tersambung
* Motor ke-2 terbesar :
75 % beban tersambung
* Motor lainnya : 50%
beban tersambung
- Lift
* Lift terbesar pertama : 1,2
* Lift terbesar kedua : 0,75
* Lift terbesar ketiga :
0,50
Pada prinsipnya mengikuti ketentuan dalam PUIL 2000 Bagian
IV, pasal 4.3.1 dan menurut
ketentuan dari pabrik-pabrik pembuat.
5. Mengingat bahwa gedung ini diperuntukkan
untuk hunian dengan 1.210 unit maka penyalaan
macam beban secara serempak/sekaligus tidaklah mungkin, maka dalam hal ini diperkirakan
Diversity Factor (faktor keserempakan beban) sebesar : 1,4.
6. Maksimum jatuh tegangan antara panel distribusi utama tegangan rendah sampai ke
masing-masing titik beban (beban terjauh) adalah 4%, baik untuk penerangan
dan kotak-kontak maupun untuk
motor-motor (PUIL 2000, pasal 4.2.3).
7. Lampu Darurat (Emergency).
- Lampu emergency yang dilengkapi dengan battery NiCad
yang dapat mengisi secara otomatis
- (re-chargable) akan dipasang pada daerah-daerah tertentu, yang
dimaksudkan untuk memberikan penerangan pada saat suplai
daya normal terputus
dan sumber
daya cadangan belum disalurkan (minimum back up baterai selama 2 jam).
- Lampu 'EXIT' yang
dilengkapi dengan baterai
NiCad akan dipasang pada setiap
pintu-pintu
keluar dan
pintu-pintu tangga di setiap lantai (minimum back up baterai selama 2 jam)
- Lampu Emergensi untuk
evakuasi pada tangga kebakaran dilengkapi NiCad baterai
dan disuplai dari Panel Emergensi (Rel
Essensial)
8. Power Factor
Direncanakan faktor daya adalah minimum 0,9 dengan asumsi faktor
daya awal adalah 0,7, dengan memasang kapasitor Bank di masing-masing Panel
Utama Tegangan Rendah maka faktor daya akan di perbaiki menjadi 0,9 (lihat Perhitungan Kompensasi Perbaikan
Faktor Daya.
B. URAIAN
SINGKAT SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Sistim distribusi daya listrik pada proyek
ini adalah sistim spindel, dimana hanya ada satu sumber daya listrik yang didistribusikan
sampai ke sirkit akhir instalasi. Dari detail desain diperoleh total
kebutuhan maksimum daya untuk gedung ini adalah 6.008 kVA.
1. Kondisi
Operasi Beban Normal
Sambungan daya listrik
utama (normal) dari sumber PLN tegangan 20 kV, 3 phase,
50 Hz yang disuplai dari gardu PLN untuk memenuhi
kebutuhan daya listrik gedung. Daya dari
gardu PLN ke Panel Utama Tegangan Menengah 20 kV (MVDP-20kV) ditempatkan diruang Power
House/Ruang Genset di area luar gedung utama.
(Terlampir blok diagram distribusi daya tegangan
Menengah)
Dari Panel TM tegangan 20 kV (MVDP-20kV) kemudian
disalurkan ke Panel Tegangan Menengah MVDP-TA untuk Tower A, MVDP-TB untuk
Tower B dan MVDP-PD untuk Podium.
Dari MVDP-TA kemudian menuju ke 2 unit trafo step down
dengan kapasitas @ 2.000 kVA (sistem redundant) selanjutnya menuju ke panel LVDP-TA/1
dan LVDP-TA/2 untuk kebutuhan daya listrik Tower A.
Sistem Redundant akan selalu mendapat
suplai power listrik
dan proses maintenance (perawatan) tidak akan terganggu. Apabila Trafo TSD-TA/1 untuk LVDP-TA/1 mengalami
gangguan atau shut-down, maka power suplai listrik akan si suplai dari TSD-TA/2
dengan memfungsikan Bus Coupler yang ada di LVDP-TA/1, dengan kapasitas total
yang diberikan hanya 50% dari total beban listrik di LVDP-TA/1, karena TSD/TA/2
harus mensuplai ke LVDP-TA/2 sebesar 50% juga, demikian juga dengan kondisi sebaliknya.
Dari MVDP-TB kemudian menuju ke 2 unit trafo step down
dengan kapasitas @ 2.000 kVA (sistem redundant) selanjutnya menuju ke panel
LVDP-TB/1 dan LVDP-TB/2 untuk kebutuhan daya listrik Tower B.
Dari MVDP-PD kemudian menuju ke unit trafo step down
dengan kapasitas 2.500 kVA selanjutnya menuju ke panel LVDP-PD untuk kebutuhan
daya listrik Podium.
Beban utama yang harus dilayani dengan baik adalah beban
hunian yaitu : lampu, kotak kontak, pendingin ruangan dan alat elektronik rumah
tangga.
Beban bersama yang terdiri dari : lampu-lampu di area
publik, utilitas gedung berupa pompa-pompa, lift, dan lain-lain.
Untuk mendapatkan faktor daya yang dinginkan yaitu pf=0,9
maka disetiap Panel Distribusi Utama/LVDP dipasangkan Capasitor Bank untuk memperbaiki
faktor daya tersebut (Perhitungan Kompensasi Pebaikan Faktor Daya,
lihat Lampiran 5).
Tiap feeder masuk maupun keluar panel utama dilengkapi
saklar dan pemutus/proteksi, terutama pemutus hubung singkat dan overload.
2. Kondisi Operasi Beban Darurat / Cadangan
Untuk menghindari adanya “Blackout” lama akibat
terputusnya/gangguan aliran daya dari PLN, gedung ini dilengkapi dengan Sumber
daya listrik cadangan dari Diesel Genset, yang mensuplai Podium, Tower A dan Tower B, dengan
kapasitas genset sebesar 4 unit x 2.000 kVA dan tegangan rendah dari genset
dinaikkan menjadi tegangan menengah 20kV dengan menggunakan Transformator Step
Up kapasitas 4 unit x 2.500 kVA yang kemudian masuk ke panel CPGS-MV 20kV.
Dari panel CPGS-MV kemudian menuju ke panel MVDP-20kV
untuk di buat sistem interlock antara suplai dari PLN dan Genset (20kV).
3. Kondisi Operasi
Beban Kebakaran
Beban esensial disuplai dari panel
utama Tegangan Rendah LVDP. Beban esensial adalah
beban peralatan-peralatan untuk penanganan kondisi kebakaran, seperti :
Pompa-pompa Pemadam Kebakaran, Exhaust Smoke Fan, Pressurized Fan, Exhaust Fan,
Fire Lift, dan lain-lain, dikoneksikan pada busbar emergency (rel essensial)
pada Panel Utama Tegangan Rendah yang terpisah dengan beban–beban listrik
kondisi operasi normal.
C. PENERANGAN
Mengingat bahwa bangunan ini direncanakan sebagai bangunan hijau
maka semua lampu penerangan harus hemat listrik (saving
energy). Jadi pemakaian Lampu LED atau Flourescent jenis T5 adalah salah satu
keharusan dalam bangunan ini.
Jenis-jenis lampu yang dipakai adalah :
- Koridor,
Tangga, Toilet :
Fluorescent / PLC/LED
- Ruang kerja :
Fluorescent / LED
- Ruang M&E :
Fluorescent
- Parkir : Fluorescent
- Lampu emergency :
Fluorescent
- Restoran :
Fluorescent / PLC /LED
- Lobby/Entrance :
Fluorescent / LED
- Unit Hunian : Fluorescent
D. SISTEM
PROTEKSI
Sistem proteksi
yang akan digunakan
adalah untuk mengurangi/menghilangkan bahaya dari suatu
gangguan yang terjadi pada
peralatan dan sistem distribusi
daya listrik, menjamin adanya keamanan dan
keselamatan terhadap manusia
maupun untuk peralatan-peralatan itu sendiri, yaitu meliputi
:
- Proteksi arus hubung singkat (short
circuit protection), terjadinya hubung pendek
akibat kagagalan isolasi instalasi atau peralatan antar phasa, phasa-netral yang menimbulkan
arus yang sangat besar melampaui kemampuan dari instalasi/peralatan yang
terhubung dengannya. Untuk menghilangkan bahaya tersebut dilengkapi dengan
dengan alat pembatas arus dengan rentang waktu tertentu untuk memutus sirkit
tersebut.
- Proteksi beban lebih (over
load protection), disebabkan oleh aliran arus
yang melebihi kemampuan instalasi/peralatan tersebut. Untuk menghilangkan
bahaya tersebut dilengkapi dengan dengan alat pembatas arus dengan rentang
waktu tertentu untuk memutus sirkit tersebut.
- Proteksi gangguan tegangan (over
voltage protection), akibat adanya lonjakan tegangan (transient) yang
disebabkan oleh petir, switching beban besar (start
motor-motor), switching kapasitor. Untuk menghilangkan bahaya tersebut
dilengkapi dengan surge protection device (SPD), yaitu suatu alat yang dapat
mengalirkan/memotong tegangan tersebut ke tanah.
- Proteksi gangguan arus tanah (earth
fault protection), yaitu terjadinya hubungan pendek akibat kegagalan isolasi
instalasi/peralatan antara phasa dan tanah/body yang mengakibatkan adanya
aliran arus ke tanah atau arus netral instalasi yang
sangat besar dan ini dapat juga diakibatkan oleh ketidaksetimbangan beban yang
besar antar phasa.
- Proteksi daya balik (power
reverse protection), adanya aliran daya ke generator pada operasi genset yang
bekerja paralel yang terjadi akibat
kegagalan penggerak generator me-”recovery” tegangan akibat pembebanan besar
yang tiba-tiba. Pemasangan relay arus balik pada pemutus generator tersebut.
E. SISTIM PENTANAHAN
Sistim Pentanahan yang diterapkan dalam
perencanaan ini adalah sistim TN-S dimana konduktor
netral dan konduktor PE (konduktor pentanahan) dipisahkan mulai dari sumber sampai sirkit akhir, dilengkapi untuk peralatan :
·
Penerangan dan kotak
kontak
·
Motor-motor
·
Pentanahan body peralatan utama
elektrikal (trafo, genset, Panel TM, Panel TR)
·
Pentanahan Netral trafo dan Netral
Alternator
·
Komputer
·
Semua benda yang bersifat konduktif yang ada
dekat instalasi, dan lain lain.
Pentanahan
netral trafo dan netral generator terpisah dengan pentanahan listrik lainnya
dan mempunyai elektroda pentanahan masing-masing unit. Nilai pentanahan yang
diperoleh hendaknya sekecil mungkin dan semua elektroda pentanahan di bonding di dalam tanah.
Jumlah titik
elektroda pentanahan listrik pada bangunan ini adalah : 18
titik di area tower dan 14 titik di area ruang genset (lihat
lampiran gambar no. EL-4006).
F. SISTEM PENANGKAL PETIR
Untuk melindungi bangunan gedung ini dari bahaya akibat sambaran
petir, akan dipasang instalasi penangkal petir yang menggunakan Sistem Penangkal Petir Konvensional
dengan perencanaan metode Bola Gelinding
(Rolling Sphere), direncanakan level proteksi 1, dengan radius proteksi sekitar
45 meter (Perhitungan Radius Proteksi Sambaran Petir, lihat Lampiran 6).
Down conductor dari penangkal petir adalah Coaxial Cable
2 x
35 mm2 lengkap
dengan sistim pentanahannya, dan dengan nilai pentanahan sekecil mungkin (max. 2 Ohm).
G. SPESIFIKASI
GARIS BESAR PERALATAN UTAMA
DAN PERALATAN DASAR
ELEKTRIKAL
I. BAHAN DAN
PERALATAN UTAMA
1. Panel Utama
Tegangan Menengah (MV-DP)
- Tegangan Kerja : 20 kV, 50 Hz
- Kapasitas :
630 A, TP Busbar
- IP :
- Isolasi tegangan Nominal : 24 kV
- Kemampuan level isolasi selama 1 menit : 50 kV
- Impulse tegangan : 125 kV
- Frekuensi :
50 Hz
- Arus hubung singkat selama 1 detik: : 20 kA
- Sistem level gangguan jaringan : 500 MVA
- Standar :
IEC, SII
2. Transformator Penaik Tegangan (Step Up, Transformer)
- Kapasitas :
sesuai gambar
- Tegangan Kerja :
0,4 kV/20 kV, 50 Hz
– Jenis : Pendingin Minyak (ONAN)
– Konduktor :
Tembaga , Tembaga
- IP :
- Off-load tap charger : - 2,5%, -5%; + 2,5%; + 5%
3. Panel Utama Tegangan Menengah (MV-DP) untuk tower dan podium.
- Tegangan Kerja : 20 kV, 50 Hz
- Kapasitas :
630 A, TP Busbar
- IP :
- Isolasi tegangan Nominal : 24 kV
- Kemampuan level isolasi selama 1 menit : 50 kV
- Impulse tegangan : 125 kV
- Frekuensi :
50 Hz
- Arus hubung singkat selama 1 detik: : 16
kA
- Sistem level gangguan jaringan : 500 MVA
- Standar :
IEC, SII
4. Transformator Penurun
Tegangan
- Kapasitas :
sesuai gambar
- Tegangan Kerja :
20 kV/0.4 KV, 50 Hz
– Jenis : Pendingin Minyak (ONAN)
– Konduktor :
Tembaga , Tembaga
- IP :
- Off-load tap charger : - 2,5%, -5%; + 2,5%; + 5%
5. Panel Utama Tegangan Rendah (LV-DP)
- Tegangan Kerja :
380/220 V, 50 Hz
- Kapasitas :
sesuai yang diperlukan
- Circuit breakers :
Air Circuit, Molded-case,thermal-magnetic, indikasi trip.
- Bus Bar :
98% conductivity Cu
- IP : 43
- Standar :
IEC, SII
6. Panel Distribusi Tegangan Rendah
- Tegangan Kerja :
380/220 V, 50 Hz
- Kapasitas :
sesuai yang diperlukan
- Circuit breakers :
Molded-case,thermal-magnetic,indikasi trip
- Bus Bar :
98% conductivity Cu
- IP :
- Standar :
IEC, SII
7. Kabel Tegangan Menengah
- Tegangan Kerja :
20 KV
- Isolasi :
XLPE
- Konduktor :
Tembaga
- Temperatur Maksimum :
90 ºC
- Standar :
IEC, SII, SPLN
- Jenis : N2XSY, N2XSEbY, N2XSEFGbY
8. Kabel Tegangan Rendah
- Tegangan Kerja :
600 - 1000 V
- Isolasi :
PVC
- Konduktor :
Tembaga / aluminium
- Temperatur Maksimum :
70 ºC
- Standar :
IEC, SII, SPLN
- Jenis : NYFGbY, NYY, NYM, NYA, FRC,
dll
9. Bus Duct
- Tegangan Kerja :
380 V, 3ø , 50 Hz
- Kapasitas :
Rating sesuai gambar rencana
- Type :
3ø, 4 wire (3 P + N 100% ), grounding dengan frame
- Isolasi :
Kelas B (130 º)
- Konduktor :
Tembaga/Aluminium.
10. Diesel Genset
- Tegangan Kerja :
400 V/220V, 3ø , 4 wire
- Kapasitas :
sesuai gambar
- Type :
Prime
- Kecepatan putaran : 1500 rpm
- Frequency :
50 Hz
- Kapasitas beban lebih : min. 10% selama 1 jam dalam setiap kurun
waktu 12 jam
(overload) operasi perhari.
- Standard :
IEC, DIN, ISO
II. BAHAN DAN
PERALATAN DASAR
1. Intermediate
Metal dan Rigid Steel Conduits (Pipa
penghantar metal)
- Bahan : Mild Steel,
yang di galvanisasi.
- Diameter :
20 mm minimum.
- Sambungan dan fiting : Standard, pabrikan.
- Digunakan :
Pengawatan sirkuit cabang daya dan penerangan.
2. Polyvinylchloride
(PVC) Conduit (Pipa penghantar
PVC)
- Bahan : High
impact Polyvinyl-
chloride, rated for 90 ºC cable.
- Diameter :
20 mm minimum.
- Sambungan dan fiting : Standar pabrikan.
- Digunakan :
Pengawatan sirkuit cabang daya dan penerangan.
3. Flexible
Galvanized Steel Conduit (pipa penghantar metal fleksibel)
- Bahan : Lembaran metal yang digalvanisasi.
- Diameter :
20 mm minimum.
- Sambungan dan fiting : Standard pabrikan.
digunakan : untuk sambungan dari kotak terminal ke motor.
4. Kabel Tray/Ladder
- Konstruksi
: Lembaran metal yang digalvanisasi.
- Ketebalan :
2.0 mm minimum
- Digunakan
: Pengawatan sirkuit cabang daya dan penerangan.
5. Junction dan outlet boxes
- Konstruksi : Lembaran metal yang digalvanisasi.
- Digunakan : Untuk instalasi penerangan dan kotak
kontak
6. Wiring Devices (saklar dan kotak kontak)
- Saklar dinding :
10A, 250V
- Kotak kontak :
16A, 250V
- Wiring :
Sesuai rekomendasi arsitek.
7. Kotak Kontak Daya 3 Phasa
- Kotak kontak :
3 Phasa, N + E
- Tegangan :
380 V
- Ampere :
10A - 63A
8. Disconnect Switches (saklar pemisah)
- Rating : 2 pole or
3 pole, untuk pengaman motor-motor.
- Selungkup :
Mininal IP 23 untuk aplikasi dalam ruangan dan
IP 65 untuk aplikasi luar
urangan.
9. Lampu Penerangan Fluorescent
- Rumah Lampu (housing) : Warna putih.
- Reflektor :
Lembaran metal dan ketebalan 0,7 mm.
- Lampu : Warna lampu putih Day Light – TL5 / LED
- Ballast : 220V, 50 Hz, tipe low power loss
- Attachment/diffuser :
tipe M5.
10. Sistem Pentanahan
- Panjang batang pentanahan: Tembaga batangan,
20 mm.dia. x 6000 mm.
- Penghantar pentanahan : penghantar tembaga telanjang tipe
serabut .
III. PERHITUNGAN
1. Perhitungan
beban
2. Penghantar
Daya
Sebagai penghantar daya listrik dipergunakan kabel listrik kapasitas penghantar daya yang dipilih berdasarkan rumus sebagai berikut :
S
I = --------
Ampere
√3 . V
I
I' = --------
M . K
K = k1 x k2 x k3
Dimana
:
I = Arus nominal
beban (Ampere).
V = Tegangan phase ke
phase (Volt).
S = Daya nominal beban
(Volt-Ampere).
M
= Jumlah jalur kabel.
I' = KHA kabel yang diperlukan
K = Faktor koreksi.
K1 = Faktor koreksi untuk temperatur (40º C).
K2 = Faktor koreksi untuk paralel kabel.
K3 = Faktor koreksi untuk perletakan kabel.
3. Susut
Tegangan (Jatuh tegangan).
Susut tegangan
dari setiap penghantar
dapat dihitung berdasarkan rumus
berikut, yaitu
∆Vφ = √3 x In x L x (R x Cos φ +
X x Sin φ)
Dimana
:
∆V = Susut tegangan (Volt).
In = Arus nominal beban (Ampere).
L = Panjang kabel
(meter).
R = Tahanan konduktor per
1 meter (Ohm/m).
X = Reaktansi konduktor
per 1 meter (Ohm/m).
φ = Sudut daya.
4. Arus Hubung
Singkat
5. PENERANGAN
Dengan sudah ditentukannya intensitas penerangan pada suatu ruangan, maka untuk menentukan jumlah kebutuhan lampu pada ruangan tersebut dapat
dipergunakan rumus sebagai berikut :
E.A
N = ------------
F.mf.uf
Dimana
:
A = Luas ruangan (m2).
F = Luminasi lampu (Lumen).
n = Jumlah armature.
mf = Faktor pemeliharaan (Maintenance
Factor).
uf = Faktor pemakaian (Utility Factor)
E = Kuat penerangan rata-rata (lux).
Besaran Faktor
pemakaian UF (Utility Factor) bergantung pada faktor-faktor dibawah ini :
-
Ukuran Panjang dan lebar ruangan.
-
Tinggi ruangan, tinggi bidang kerja, dan tinggi ruang efektif.
-
Refleksi warna dari ceiling/plafond, dinding & lantai ruang
kerja.
Besaran faktor
pemeliharaan mf (Maintenance Factor) bergantung pada faktor-faktor dibawah ini :
-
Tegangan kerja.
-
Periode pembersihan.
-
Keadaan ruangan.
-
Karakteristik lampu.
-
Periode penggantian.
-
Kondisi armature.
- dan
lain-lain.
No comments:
Post a Comment