Technical Studio Team

Friday, May 13, 2016

URAIAN ELEKTRIKAL


SISTIM DISTRIBUSI ELEKTRIKAL


A. URAIAN SISTIM ELEKTRIKAL

Yang dimaksud dengan sistim distribusi Elektrikal adalah suatu sistim yang didesain dan dibangun untuk memasok Sumber daya listrik bagi sekelompok beban, dan hal tersebut merupakan suatu sistim Kesatuan, dimulai dari instalasi sumber / source sampai instalasi beban/load). Sesuai dengan batasan, sistim distribusi Elektrikal yang dibahas adalah instalasi listrik dalam gedung, dengan pasokan Tegangan Menengah (TM) dari sumber PLN dengan sumber cadangan dari GENSET.

B. PERALATAN UTAMA dan FUNGSI

Peralatan utama sistim distribusi Elektrikal terdiri dari :

1. Instalasi penyulang TM (20 kV)

    Merupakan jaringan (kabel/busduct) penyalur tegangan menengah dari gardu distribusi PLN ke
    Peralatan TM di gardu pengguna.

2. PUTM

    Panel Utama Tegangan Menengah adalah panel switching tegangan menengah yang berfungsi
    sebagai switcher dan pengendali daya TM di sisi pengguna. Komponen utama yang perlu
    diperhatikan pada PUTM antara lain :

       a. Main CB/LBSMV
       b. Fuse
       c. Peralatan proteksi/safety devices


3. TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

    Transformator merupakan alat pengubah Tegangan (up/down) yang bekerja berdasarkan prinsip 
    GGL induksi dan mutual inductance. Dalam bahan ini dibahas tentang step-down transformer,
    untuk menurunkan tegangan jaringan 20kV ke tegangan distribusi 220/380 V.

4. PUTR

    Panel Utama Tegangan Rendah sebagai switcher tegangan rendah ke masing-masing sub-panel di
    sisi beban.
5. Instalasi Penyulang Tegangan Rendah
    Instalasi ini berfungsi menyalurkan daya listrik tegangan rendah dari PUTR ke sub panel atau dari
    sub panel ke beban. Pemilihan jenis saluran (kabel/busduct) tergantung dari posisi penempatan dan
    kapasitas penyalurannya.

6. Sub Panel Tegangan Rendah

    Sub panel TR adalah panel-panel Downstream yang langsung berfungsi sebagai switcher, dan
    pengaman beban. Ada sub panel yang hanya berfungsi sebagai switcher, tapi ada juga yang
    dilengkapi dengan Peralatan pengaturan dan instrumentasi.

7. Beban / Load

    Beban terhadap distribusi daya listrik dalam suatu bangunan gedung umumnya di kelompokkan
    kedalam 2 kategori besar, yaitu :

       a. Kelompok beban Elektrikal / Elektronik, yang antara lain terdiri dari :

           - Penerangan dan Kotak Kontak
           - Sistim Pengindera Api atau Fire Alarm
           - Sistim Tata Suara atau Sound System
           - Sistim MATV dan CCTV
           - Sistim Otomatisasi Bangunan (BAS)
           - Sistim Komunikasi Data
           - Sistim Jaringan Akses GPON (Gigabit Passive Optical Network)

       b. Kelompok beban Mekanikal



A. DASAR PERENCANAAN ELEKTRIKAL

    1. Standard dan Peraturan
       
a.   Peraturan  Umum Instalasi  Listrik  Indonesia (PUIL) 2000
b.   Peraturan - peraturan yang dikeluarkan oleh Pemda DKI.
c.   Peraturan - peraturan yang dikeluarkan oleh PLN.
d.   SNI 03-6574-2001 : Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan system peringatan bahaya pada bangunan gedung.
e.                   SNI 03-6575-2001 : Tata cara perancangan system pencahayaan buatan pada bangunan
                      gedung
f.  Peraturan-peraturan / standar internasional yang umum dan berlaku di Indonesia seperti : IEC, IES,  NFPA, NEC,  dan lain lain.
g.  SNI-T-14-1993-3 : Tata cara perencanaan teknis konservasi energi pada bangunan.
h. Peraturan Meteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006, tentang persyaratan teknis bangunan gedung (Building Code of Indonesia).
i.      Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP) 1983.
j.   SNI 03-7015-2004 : Sistem Proteksi Petir Pada Bangunan Gedung.

    2.  Sumber Daya Listrik

a.  Sumber daya  listrik utama  akan diambil /  diperoleh dari sumber PLN tegangan
     menengah 20 KV, 3 phase, 50 HZ (lihat uraian dibawah).
b.  Sumber  daya listrik  cadangan  akan  diambil/diperoleh dari  diesel  generator set (genset)
     dengan Sistim Tegangan 400/230 V, 3 phase,  50 Hz dimana tegangan rendah dari genset ini akan di naikkan menjadi tegangan menengah 20kV dengan menggunakan transformator Step Up 400V/20kV untuk di suplai ke gedung (ruang panel TM) masing-masing yaitu Podium, Tower A dan Tower B. (Lihat uraian dibawah).
c. Sumber daya prioritas adalah dari PLN, maksudnya adalah pada saat genset sebagai
    penyuplai daya dan PLN kembali normal maka secara otomatis akan dialihkan ke PLN
    secara berurutan ke Podium, Tower A dan Tower B .

   3.  Tingkat Kuat Penerangan Rata-rata (Lux Level) disesuaikan dengan standar yang umum  
        berlaku (sesuai dengan SNI) dan juga sesuai dengan kaidah pada bangunan hijau.

-    Korridor, Tangga, Toilets     :  100 - 200
-    Ruang M&E                      :  200
-    Parkir                               :  50-100
-    Lampu emergency             :  10
           -    Lobby                               :  200 - 300
           -    Restaurant                        :  200 – 300
           -    Unit Hunian                       :  150 – 250

     4.   Beban  dan Kebutuhan Beban Maksimum 
       
Pada prinsipnya  mengikuti ketentuan dalam PUIL 2000 Bagian IV, pasal 4.3.1 dan menurut ketentuan dari  pabrik-pabrik pembuat.
Sebagai dasar perhitungan kebutuhan maksimum instalasi rumah/unit hunian (demand maximum) seperti dibawah ini :


      Motor-motor pompa
* Motor terbesar                      : 100%  beban tersambung
* Motor ke-2 terbesar               :  75 % beban tersambung
* Motor lainnya                        :  50%  beban tersambung

-   Lift
           * Lift terbesar pertama             :  1,2
           * Lift terbesar kedua                :   0,75
           * Lift terbesar ketiga                :  0,50



           Pada prinsipnya  mengikuti ketentuan dalam PUIL 2000 Bagian IV, pasal 4.3.1 dan menurut
           ketentuan dari  pabrik-pabrik pembuat.

    5.   Mengingat bahwa gedung ini diperuntukkan untuk hunian dengan 1.210 unit maka penyalaan
          macam beban secara serempak/sekaligus tidaklah mungkin, maka dalam hal ini diperkirakan
          Diversity Factor (faktor keserempakan beban) sebesar : 1,4.

    6.  Maksimum jatuh tegangan antara panel distribusi utama tegangan rendah sampai ke
         masing-masing titik  beban  (beban terjauh) adalah  4%, baik untuk  penerangan
         dan kotak-kontak maupun untuk motor-motor (PUIL 2000, pasal 4.2.3).
           
    7.  Lampu Darurat (Emergency).
       -  Lampu emergency yang dilengkapi dengan battery NiCad yang dapat mengisi secara otomatis
       - (re-chargable) akan dipasang pada daerah-daerah tertentu, yang
         dimaksudkan untuk memberikan penerangan pada saat suplai  daya normal  terputus
         dan sumber daya cadangan belum disalurkan (minimum back up baterai selama 2 jam).
       - Lampu  'EXIT' yang  dilengkapi dengan  baterai NiCad  akan dipasang  pada setiap  pintu-pintu
         keluar  dan pintu-pintu tangga di setiap lantai (minimum back up baterai selama 2 jam)
      -  Lampu Emergensi untuk evakuasi pada tangga kebakaran dilengkapi NiCad baterai 
         dan disuplai dari Panel Emergensi (Rel Essensial)

     8.   Power Factor

Direncanakan faktor daya adalah minimum 0,9 dengan asumsi faktor daya awal adalah 0,7, dengan memasang kapasitor Bank di masing-masing Panel Utama Tegangan Rendah maka faktor daya akan di perbaiki menjadi 0,9 (lihat Perhitungan Kompensasi Perbaikan Faktor Daya.

B. URAIAN SINGKAT SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Sistim distribusi daya listrik pada proyek ini adalah sistim spindel, dimana hanya ada satu     sumber daya listrik yang didistribusikan sampai ke sirkit akhir instalasi. Dari detail desain diperoleh total kebutuhan maksimum daya untuk gedung ini adalah 6.008 kVA.                      

      1. Kondisi Operasi Beban Normal

Sambungan daya  listrik utama (normal) dari sumber PLN  tegangan 20 kV, 3 phase, 50 Hz yang disuplai dari gardu PLN untuk memenuhi kebutuhan daya listrik gedung. Daya dari gardu PLN ke Panel Utama Tegangan Menengah 20 kV (MVDP-20kV) ditempatkan diruang Power House/Ruang Genset di area luar gedung utama.
(Terlampir blok diagram distribusi daya tegangan Menengah)

Dari Panel TM tegangan 20 kV (MVDP-20kV) kemudian disalurkan ke Panel Tegangan Menengah MVDP-TA untuk Tower A, MVDP-TB untuk Tower B dan MVDP-PD untuk Podium.
Dari MVDP-TA kemudian menuju ke 2 unit trafo step down dengan kapasitas @ 2.000 kVA (sistem redundant) selanjutnya menuju ke panel LVDP-TA/1 dan LVDP-TA/2 untuk kebutuhan daya listrik Tower A.
Sistem Redundant akan selalu mendapat suplai power listrik dan proses maintenance (perawatan) tidak akan terganggu. Apabila Trafo TSD-TA/1 untuk LVDP-TA/1 mengalami gangguan atau shut-down, maka power suplai listrik akan si suplai dari TSD-TA/2 dengan memfungsikan Bus Coupler yang ada di LVDP-TA/1, dengan kapasitas total yang diberikan hanya 50% dari total beban listrik di LVDP-TA/1, karena TSD/TA/2 harus mensuplai ke LVDP-TA/2 sebesar 50% juga, demikian juga dengan kondisi sebaliknya.

Dari MVDP-TB kemudian menuju ke 2 unit trafo step down dengan kapasitas @ 2.000 kVA (sistem redundant) selanjutnya menuju ke panel LVDP-TB/1 dan LVDP-TB/2 untuk kebutuhan daya listrik Tower B.
Dari MVDP-PD kemudian menuju ke unit trafo step down dengan kapasitas 2.500 kVA selanjutnya menuju ke panel LVDP-PD untuk kebutuhan daya listrik Podium.

Beban utama yang harus dilayani dengan baik adalah beban hunian yaitu : lampu, kotak kontak, pendingin ruangan dan alat elektronik rumah tangga.

Beban bersama yang terdiri dari : lampu-lampu di area publik, utilitas gedung berupa pompa-pompa, lift, dan lain-lain.

Untuk mendapatkan faktor daya yang dinginkan yaitu pf=0,9 maka disetiap Panel Distribusi Utama/LVDP dipasangkan Capasitor Bank untuk memperbaiki faktor daya tersebut (Perhitungan Kompensasi Pebaikan Faktor Daya, lihat Lampiran 5).

Tiap feeder masuk maupun keluar panel utama dilengkapi saklar dan pemutus/proteksi, terutama pemutus hubung singkat dan overload.

      2. Kondisi Operasi Beban Darurat / Cadangan

Untuk menghindari adanya “Blackout” lama akibat terputusnya/gangguan aliran daya dari PLN, gedung ini dilengkapi dengan  Sumber daya listrik cadangan dari Diesel Genset, yang mensuplai Podium, Tower A dan Tower B, dengan kapasitas genset sebesar 4 unit x 2.000 kVA dan tegangan rendah dari genset dinaikkan menjadi tegangan menengah 20kV dengan menggunakan Transformator Step Up kapasitas 4 unit x 2.500 kVA yang kemudian masuk ke panel CPGS-MV 20kV.
Dari panel CPGS-MV kemudian menuju ke panel MVDP-20kV untuk di buat sistem interlock antara suplai dari PLN dan Genset (20kV).

      3. Kondisi Operasi Beban Kebakaran

Beban esensial disuplai dari panel utama Tegangan Rendah LVDP. Beban esensial adalah beban peralatan-peralatan untuk penanganan kondisi kebakaran, seperti : Pompa-pompa Pemadam Kebakaran, Exhaust Smoke Fan, Pressurized Fan, Exhaust Fan, Fire Lift, dan lain-lain, dikoneksikan pada busbar emergency (rel essensial) pada Panel Utama Tegangan Rendah yang terpisah dengan beban–beban listrik kondisi operasi normal.


C. PENERANGAN

Mengingat bahwa bangunan ini direncanakan sebagai bangunan hijau maka semua lampu penerangan harus hemat listrik (saving energy). Jadi pemakaian Lampu LED atau Flourescent jenis T5 adalah salah satu keharusan dalam bangunan ini.

Jenis-jenis lampu yang dipakai adalah :

-     Koridor, Tangga, Toilet                  : Fluorescent / PLC/LED
-     Ruang kerja                                  : Fluorescent / LED
-     Ruang M&E                                  : Fluorescent
-     Parkir                                            : Fluorescent
-     Lampu emergency                        : Fluorescent
-     Restoran                                       : Fluorescent / PLC /LED
-     Lobby/Entrance                            : Fluorescent / LED
-     Unit Hunian                                   : Fluorescent


D. SISTEM PROTEKSI

Sistem  proteksi  yang  akan  digunakan  adalah untuk mengurangi/menghilangkan bahaya  dari suatu  gangguan yang  terjadi pada peralatan dan  sistem   distribusi   daya  listrik, menjamin  adanya keamanan  dan  keselamatan terhadap  manusia maupun untuk peralatan-peralatan itu sendiri, yaitu meliputi :   

-     Proteksi arus hubung singkat (short circuit protection), terjadinya hubung pendek  akibat kagagalan isolasi instalasi atau peralatan  antar phasa, phasa-netral yang menimbulkan arus yang sangat besar melampaui kemampuan dari instalasi/peralatan yang terhubung dengannya. Untuk menghilangkan bahaya tersebut dilengkapi dengan dengan alat pembatas arus dengan rentang waktu tertentu untuk memutus sirkit tersebut.
-     Proteksi beban lebih (over load protection), disebabkan oleh aliran arus yang melebihi kemampuan instalasi/peralatan tersebut. Untuk menghilangkan bahaya tersebut dilengkapi dengan dengan alat pembatas arus dengan rentang waktu tertentu untuk memutus sirkit tersebut.  
-     Proteksi gangguan tegangan (over voltage protection), akibat adanya lonjakan tegangan (transient) yang disebabkan oleh petir, switching beban besar (start motor-motor), switching kapasitor. Untuk menghilangkan bahaya tersebut dilengkapi dengan surge protection device (SPD), yaitu suatu alat yang dapat mengalirkan/memotong tegangan tersebut ke tanah.
-     Proteksi gangguan arus tanah (earth fault protection), yaitu terjadinya hubungan pendek akibat kegagalan isolasi instalasi/peralatan antara phasa dan tanah/body yang mengakibatkan adanya aliran arus ke tanah atau arus netral instalasi yang sangat besar dan ini dapat juga diakibatkan oleh ketidaksetimbangan beban yang besar antar phasa.  
-     Proteksi daya balik (power reverse protection), adanya aliran daya ke generator pada operasi genset yang bekerja paralel yang  terjadi akibat kegagalan penggerak generator me-”recovery” tegangan akibat pembebanan besar yang tiba-tiba. Pemasangan relay arus balik pada pemutus generator tersebut.


E. SISTIM PENTANAHAN

            Sistim Pentanahan yang diterapkan dalam perencanaan ini adalah sistim TN-S dimana    konduktor netral dan konduktor PE (konduktor pentanahan) dipisahkan mulai dari sumber     sampai sirkit akhir,  dilengkapi untuk peralatan  :

·      Penerangan dan kotak kontak
·      Motor-motor
·      Pentanahan body peralatan utama elektrikal (trafo, genset, Panel TM, Panel TR)
·      Pentanahan Netral trafo dan Netral Alternator 
·      Komputer
·      Semua benda yang bersifat konduktif yang ada dekat instalasi, dan lain lain.

Pentanahan netral trafo dan netral generator terpisah dengan pentanahan listrik lainnya dan mempunyai elektroda pentanahan masing-masing unit. Nilai pentanahan yang diperoleh hendaknya sekecil mungkin dan semua elektroda pentanahan  di bonding di dalam tanah.

Jumlah titik elektroda pentanahan listrik pada bangunan ini adalah : 18 titik di area tower dan 14 titik di area ruang genset (lihat lampiran gambar no. EL-4006).


F. SISTEM PENANGKAL PETIR

Untuk melindungi bangunan gedung ini dari bahaya akibat sambaran petir, akan dipasang instalasi penangkal petir yang  menggunakan Sistem Penangkal Petir Konvensional dengan perencanaan metode Bola Gelinding (Rolling Sphere), direncanakan level proteksi 1, dengan radius proteksi sekitar 45 meter (Perhitungan Radius Proteksi Sambaran Petir, lihat Lampiran 6).

Down conductor dari penangkal petir adalah Coaxial Cable 2 x 35 mm2 lengkap dengan sistim pentanahannya, dan dengan nilai pentanahan sekecil mungkin (max. 2 Ohm).

G. SPESIFIKASI  GARIS BESAR  PERALATAN  UTAMA  DAN PERALATAN  DASAR
     ELEKTRIKAL

       I. BAHAN DAN PERALATAN UTAMA

       1. Panel Utama Tegangan Menengah  (MV-DP)
-     Tegangan Kerja                                                     : 20 kV, 50 Hz
-     Kapasitas                                                              : 630 A, TP Busbar
-     IP                                                                           :
-     Isolasi tegangan Nominal                                     : 24 kV
-     Kemampuan level isolasi selama 1 menit            : 50 kV
-     Impulse tegangan                                                 : 125 kV
-     Frekuensi                                                              : 50 Hz
-     Arus hubung singkat selama 1 detik:                   : 20 kA
-     Sistem level gangguan jaringan                            : 500 MVA
-     Standar                                                                 : IEC, SII
  
       2. Transformator Penaik Tegangan (Step Up, Transformer)

-     Kapasitas                                      : sesuai gambar
-     Tegangan Kerja                             : 0,4 kV/20 kV, 50 Hz
         Jenis                                             : Pendingin Minyak (ONAN)
        Konduktor                                     : Tembaga , Tembaga
-     IP                                                   : 
-     Off-load tap charger                      : - 2,5%, -5%; + 2,5%; + 5%

       3. Panel Utama Tegangan Menengah  (MV-DP) untuk tower dan podium.
-     Tegangan Kerja                                                     : 20 kV, 50 Hz
-     Kapasitas                                                              : 630 A, TP Busbar
-     IP                                                                           :
-     Isolasi tegangan Nominal                                     : 24 kV
-     Kemampuan level isolasi selama 1 menit            : 50 kV
-     Impulse tegangan                                                 : 125 kV
-     Frekuensi                                                              : 50 Hz
-     Arus hubung singkat selama 1 detik:                   : 16 kA
-     Sistem level gangguan jaringan                            : 500 MVA
-     Standar                                                                 : IEC, SII 

       4. Transformator Penurun Tegangan

-     Kapasitas                                      : sesuai gambar
-     Tegangan Kerja                             : 20 kV/0.4 KV, 50 Hz
      Jenis                                             : Pendingin Minyak (ONAN)
      Konduktor                                     : Tembaga , Tembaga
-     IP                                                   : 
-     Off-load tap charger                      : - 2,5%, -5%; + 2,5%; + 5%

       5. Panel Utama Tegangan Rendah (LV-DP)

-     Tegangan Kerja                             : 380/220 V, 50 Hz
-     Kapasitas                                      : sesuai yang diperlukan
-    Circuit breakers                             : Air Circuit, Molded-case,thermal-magnetic, indikasi  trip.
-     Bus Bar                                         : 98% conductivity Cu
-     IP                                                   : 43
-     Standar                                         : IEC, SII

        6. Panel Distribusi Tegangan Rendah  

-     Tegangan Kerja                             : 380/220 V, 50 Hz
-     Kapasitas                                      : sesuai yang diperlukan
-     Circuit breakers                            : Molded-case,thermal-magnetic,indikasi trip
-     Bus Bar                                         : 98% conductivity Cu
-     IP                                                   :
-     Standar                                         : IEC, SII

        7. Kabel Tegangan Menengah

-     Tegangan Kerja                             : 20 KV
-     Isolasi                                            : XLPE
-     Konduktor                                     : Tembaga
-     Temperatur Maksimum                 : 90 ºC
-     Standar                                         : IEC, SII, SPLN
-     Jenis                                             : N2XSY, N2XSEbY, N2XSEFGbY

        8. Kabel Tegangan Rendah

-     Tegangan Kerja                             : 600 - 1000 V
-     Isolasi                                            : PVC
-     Konduktor                                     : Tembaga / aluminium
-     Temperatur Maksimum                 : 70 ºC
-     Standar                                         : IEC, SII, SPLN
-     Jenis                                             : NYFGbY, NYY, NYM, NYA, FRC, dll

        9. Bus Duct

-     Tegangan Kerja                 : 380 V, 3ø , 50 Hz
-     Kapasitas                          : Rating sesuai gambar rencana
-     Type                                  : 3ø, 4 wire (3 P + N 100% ), grounding dengan frame
-     Isolasi                                : Kelas B (130 º)
-    Konduktor                          : Tembaga/Aluminium.

        10. Diesel Genset

-     Tegangan Kerja                 : 400 V/220V, 3ø , 4 wire
-     Kapasitas                          : sesuai gambar
-     Type                                  : Prime                                                                                                   
-     Kecepatan putaran           : 1500 rpm
-     Frequency                         : 50 Hz
-     Kapasitas beban lebih      : min. 10% selama 1 jam dalam setiap kurun waktu 12 jam
      (overload)                            operasi perhari.
-     Standard                           : IEC, DIN, ISO 

      II. BAHAN DAN PERALATAN DASAR

        1. Intermediate Metal dan Rigid Steel Conduits  (Pipa penghantar metal)      
-     Bahan                                :  Mild Steel, yang di galvanisasi.
-     Diameter                           : 20 mm minimum.
-     Sambungan dan fiting       : Standard, pabrikan.
-     Digunakan                         : Pengawatan sirkuit cabang daya dan penerangan.

        2.  Polyvinylchloride (PVC) Conduit   (Pipa penghantar PVC)       
-     Bahan                                : High  impact  Polyvinyl-
                                          chloride, rated for 90 ºC cable.
-     Diameter                           : 20 mm minimum.
-     Sambungan dan fiting       : Standar pabrikan.
-     Digunakan                         : Pengawatan sirkuit cabang daya dan penerangan.

        3. Flexible Galvanized Steel Conduit (pipa penghantar metal fleksibel)
-     Bahan                                : Lembaran metal yang digalvanisasi.
-     Diameter                           : 20 mm minimum.
-     Sambungan dan fiting       : Standard pabrikan.   
      digunakan                         :  untuk sambungan dari kotak terminal ke motor.

        4. Kabel Tray/Ladder
           -     Konstruksi                        : Lembaran metal yang digalvanisasi.
-     Ketebalan                          : 2.0 mm minimum
-     Digunakan                         : Pengawatan sirkuit cabang daya dan penerangan.

         5. Junction dan outlet boxes               
           -    Konstruksi                        :  Lembaran metal yang digalvanisasi.
-   Digunakan                        :  Untuk instalasi penerangan dan kotak kontak    
              
         6. Wiring Devices (saklar dan kotak kontak)
                 
-     Saklar dinding                   : 10A, 250V
-     Kotak kontak                     : 16A, 250V
-     Wiring                                : Sesuai rekomendasi arsitek.

         7. Kotak Kontak Daya 3 Phasa                 
-     Kotak kontak                     : 3 Phasa, N + E
-     Tegangan                          : 380 V
-     Ampere                             : 10A - 63A

         8. Disconnect Switches (saklar pemisah)
            
-     Rating                                   : 2 pole or 3  pole, untuk pengaman motor-motor.                                      
           -    Selungkup                              :  Mininal IP 23 untuk aplikasi dalam ruangan dan
                     IP 65 untuk aplikasi luar urangan.

         9. Lampu Penerangan Fluorescent
                 
-     Rumah Lampu (housing) : Warna putih.
-     Reflektor                           : Lembaran metal dan ketebalan 0,7 mm.
-     Lampu                               : Warna lampu putih Day Light – TL5 / LED
-     Ballast                              : 220V, 50  Hz, tipe low power  loss
-     Attachment/diffuser           : tipe M5.

        10. Sistem Pentanahan

-     Panjang batang pentanahan: Tembaga batangan, 20 mm.dia.  x 6000 mm.
-     Penghantar pentanahan      : penghantar tembaga telanjang tipe serabut .

       III.  PERHITUNGAN 

         1. Perhitungan beban

         2. Penghantar Daya

Sebagai  penghantar daya  listrik dipergunakan  kabel listrik kapasitas penghantar  daya yang dipilih berdasarkan  rumus sebagai berikut :
      
        S
                      I  =  --------     Ampere 
                             √3 . V
                      
                               I
                      I' = --------
                             M . K

                      K  =  k1 x k2 x k3

            Dimana :
                      I             =  Arus nominal beban (Ampere).
                      V            =  Tegangan phase ke phase (Volt).
                      S            =  Daya nominal beban (Volt-Ampere).
                      M           =  Jumlah jalur kabel.
                      I'            =  KHA kabel yang diperlukan
                      K            =  Faktor koreksi.
                      K1          =  Faktor koreksi untuk temperatur (40º C).
                      K2          =  Faktor koreksi untuk paralel kabel.
                      K3          =  Faktor koreksi untuk perletakan kabel.

           3. Susut Tegangan (Jatuh tegangan).

Susut   tegangan  dari   setiap  penghantar   dapat  dihitung berdasarkan rumus berikut, yaitu 

                        ∆Vφ  = √3 x In x L x (R x Cos φ + X x Sin φ)     
       
             Dimana :

                      ∆V         = Susut tegangan (Volt).
                      In           = Arus nominal beban (Ampere).
                      L            = Panjang kabel (meter).
                      R           = Tahanan konduktor per 1 meter (Ohm/m).
                      X            = Reaktansi konduktor per 1 meter (Ohm/m).
                       φ           = Sudut daya.

            4. Arus Hubung Singkat 

            5. PENERANGAN

Dengan sudah  ditentukannya intensitas penerangan  pada suatu ruangan, maka  untuk menentukan  jumlah kebutuhan  lampu pada ruangan tersebut dapat dipergunakan rumus sebagai berikut :

                                           E.A
                     N            =  ------------
                                        F.mf.uf
             Dimana :

                     A             = Luas ruangan (m2).
                     F             = Luminasi lampu (Lumen).
                     n             = Jumlah armature.
                     mf           = Faktor pemeliharaan (Maintenance Factor).
                     uf            = Faktor pemakaian (Utility Factor)
                     E             = Kuat penerangan rata-rata (lux).

Besaran Faktor pemakaian UF (Utility Factor) bergantung pada faktor-faktor dibawah ini :
             - Ukuran Panjang dan lebar ruangan.
             - Tinggi ruangan, tinggi bidang kerja, dan tinggi ruang efektif.
             - Refleksi warna dari ceiling/plafond, dinding & lantai ruang kerja.

Besaran faktor pemeliharaan mf (Maintenance Factor)  bergantung pada faktor-faktor dibawah ini :
             - Tegangan kerja.
             - Periode pembersihan.
             - Keadaan ruangan.
             - Karakteristik lampu.
             - Periode penggantian.
             - Kondisi armature.
             - dan lain-lain.

No comments: